Minggu, 14 Oktober 2012

al Iklash ayat 1

Assalamu alaikum

Saya pernah mendengar cerita seorang teman, entah karena sebab apa, oleh gurunya dia diberikan sebuah amalan, yakni membaca surat al Ikhlash sebanyak seratus kali dalam sehari. Untuk menambah semangatnya, gurunya juga berkata, “Jika seseorang membaca surat al Ikhlash seratus kali dalam sehari, dan dia meninggal pada hari itu, jaminannya surga” Saya termenung sejenak.

Lalu saya bertanya kepadanya “ Apakah sudah kau lakukan? Dia menjawab “ya, Cuma.....?” dia terdiam sejenak, “Cuma apa....?” saya menimpalinya.“Secara aqidah aku mempercayai hal tersebut, jangankan seratus kali, sekali kali saja, pahalanya sudah sepertiga al Qur’an. Apalagi seratus kali. Aku cuma ingin tahu dimanakah logikanya, tetapi aku tidak tahu harus bertanya kepada siapa.” “Kenapa tidak ke gurumu saja?” dia langsung menjawab “ takut bro...” Kami tertawa bareng. Selebihnya kami berdikusi membahas surat al Ikhlas tersebut.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
اللَّهُ الصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Katakanlah: "Dia-lah Allah, Yang Maha Esa,
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan,
Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia".

Dalam beribadah, kita akan lebih mantab jika mengetahui sebab dari sesuatu. Otak bisa bekerja sama dengan qalbu kita. Sehingga bisa menghasilkan keyakinan yang utuh. Diinul Islam itu ilmu. Jadi semua pasti ada ilmunya. Setiap perintah ada dasarnya, setiap ibadah ada niatnya, ibadah tanpa ilmu akan sia-sia. Karena itu kita harus berusaha mencari ilmu dari apa yang kita lakukan. Memang kita juga harus menyadari keterbatasan ilmu kita. Tetapi kalau kita tidak mencarinya, selamanya kita tetap bodoh. Jika kita berusaha dan meminta kepada Allah, sedikit atau banyak, pasti akan mendapat jawabannya. Tetapi apakah kita pernah mencarinya dan pernah bertanya kepada Allah? Itu lain lagi masalahnya

Surat al Ikhlash adalah surat pendek tetapi kandungan pahalanya luar biasa. Secara aqidah surat tersebut berisi murni tentang tauhid, dasar dari pengabdian kita kepada Allah. Pengakuan terhadap ke Esa an Allah. Banyak hadits yang mendukung.

Pada kesempatan ini, kita fokus membahas ayat nomor satu dari surat al Ikhlash, yakni: 


قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa.


Qul = katakan,
Huwa = dia subject tersebut yaitu Allah,
Ahad = satu, kesatu, pertama.

Sekarang bagaimana jika kita juga mengartikan ayat tersebut sebagai berikut:

Katakanlah, dia, Allah yang pertama

“Qul” diterjemahkan “katakanlah”, kata ini terdiri dari huruf Q (qaf)  yang bervokal U (dhamah u) dan huruf L (lam) yang dimatikan (mengandung harakat sukun)

·      Makna dasar dari huruf Qof adalah “reflection” diantara maknanya:
·       Pemikiran, perenungan, keyakinan
·       Percerminan, bercermin, intropeksi
·       Reflection (untuk gelombang cahaya) bermakna Penggambaran
·       Reflection (untuk gelombang suara) Penyuaraan - perkataan
·      Makna dasar dari huruf Lam adalah “Present” diantara maknanya:
·       Persembahan
·       Ditujukan kepada
·       Sesuatu yang bernilai

Ditujukan kepada suatu pemikiran yang bernilai. Pemikiran bisa diungkapkan keluar melaui gelombang suara yakni berupa “perkataan”. Karena berdhamah “u” maka pemikiran tersebut “telah” melalui proses pemikiran dan perenungan, bukan asbun (asal bunyi). Pada huruf Lam, karena mendapat pengaruh sukun, maka arah tujuannya berbalik kepada pengucap.

Dari sini bisa kita artikan, Katakanlah (kepada dirimu sendiri) sesuatu yang bernilai dan telah melalui proses pemikiran yang matang, ditujukan kepada “Dia” Allah yang pertama. Bingung...?
Bagaimana kalau lebih ringkas seperti ini:

Katakanlah (segala sesuatu) itu  pertama kali kepada Allah

Lalu sekarang kita bercermin kepada diri kita, apakah selama ini kita telah mengadukan segala sesuatunya pertama-kali kepada Allah? Atau malah kepada Facebook, Twiter atau lainnya?

Balik kepada persoalan teman saya tadi. Maksud membaca surat al Ikhlash, selain kita membaca surat tersebut (dan mendapatkan pahalanya), maksud lainnya adalah untuk mengingatkan diri kita agar ingat kepada Allah (zikrullah). Dengan membaca seratus kali, berarti kita berkomunikasi (update) kepada Allah paling tidak seratus kali dalam sehari, melaporkan dan menyerahkan seluruh urusan kita kepadaNya. Dengan selalu update kepada Allah, selain mendapat ketenangan, secara tidak langsung, kita selalu menjaga hubungan (line) kita kepada Allah selalu terbuka. Dengan jalur yang selalu terbuka kepada Allah, jika terjadi apa-apa dengan diri kita, itu akan menjadi urusan Allah. Dan insya Allah surgalah balasannya.

Allah maha cemburu, dan Allah akan cemburu kalau kita menomor duakanNya. Dengan kecemburuan tersebut membuat diri kita terlepas dari perlindungan Allah.

Jika kita menomor satukan Allah dalam hal apapun, akan membuat Allah ridho (senang) kepada kita. Allah akan melindungi diri kita selalu. Selalu menjaga komunikasi itulah, salah satu makna dari arti kata kusyu’.

Segeralah Log In ke Allah, jika belum punya segera Sign up, and once log in, keep Log In, never log out. Free selamanya. Salura bebas pulsa. Banyak update, point semakin besar. Banyak hadiah menunggu saat ini, semua pasti kebagian. Door Prize.... kelak di akherat. Wuih...keren bro..  Lakukan Update sebanyak-banyaknya, setelah itu baru update kelainnya. Al Ikhlash ayat dua, tiga dan empat, kita akan bahas dilain waktu. Insya Allah


Wabillahi taufiq wal hidayah
Wassalamu Alaikum Wr Wb


Didik

1 komentar: